Spirit of Giving


"The More You Give, The More You Get."

Mungkin pepatah ini sudah tidak asing lagi kita dengar. Benar? Semakin banyak kita memberi, semakin banyak pula kita menerima. Percaya? Pssst..percaya mah cukup ke Allah aja. ˆ⌣ˆ

Tapi mau gimana lagi, yaa...memang begitulah kenyataannya. Ini merupakan janji Allah SWT. Dia Maha Benar dan Dia janji-Nya pasti selalu Benar. Sudah banyak orang yang membuktikan, semakin dia rela memberi (bersedekah) semakin banyak apa yang dia sumbangan itu kembali kepada dirinya dengan berlipat-lipat. Kalau dia nyumbang uang, maka (biasanya) akan datang uang. Kalau tenaga, maka akan kembali banyak bantuan. Kalau ilmu, maka akan kembali lebih banyak ilmu. Mereka menemukan bahwa "to give in order to get" adalah suatu hukum universal.
 
Tahukah Sobat? Ternyata, bersedekah merupakan salah satu amalan yang dapat menyakiti Iblis. Berdasarkan percakapan Si Iblis dengan Sang Nabi, diketahui bahwa ketika Anda bersedekah, itu sama saja Anda membelah tubuh Si Iblis dengan gergaji.



Dan dari percakapan ini diketahui pula empat manfaat bersedekah:
1. harta Anda akan diberkahi
2. kehidupan Anda akan disukai
3. segala macam musibah akan terhalau
4. sedekah Anda akan menjadi hijab antara Anda dengan api neraka

Di kesempatan lain, Sang Nabi pernah berpesan, “Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.” Khalifah Ali juga pernah berpesan, “Pancinglah rezeki dengan sedekah.” Nah, mengacu berbagai dalil, inilah rangkuman manfaat sedekah:

1. Melipatgandakan rezeki (10 kali, 700 kali, bahkan lebih)
2. Memudahkan urusan
3. Memudahkan keturunan
4. Memelihara kesehatan
5. Memanjangkan umur
6. Menolak bala
7. Membersihkan harta
8. Membuat kita tidak terlalu cinta akan harta
9. Membuat Dia tambah sayang sama kita
10. Menjadi pahala dan salah satu pintu surga

Allah pun telah menjanjikan, kalau kita menginginkan perniagaan yang tidak mungkin merugi, maka penuhilah tiga syarat. Pertama, baca Al-Qur’an. Kedua, dirikan sholat. Ketiga, sedekah baik secara diam-diam maupun terang-terangan (QS 35: 29).

Semakin besar sedekahnya, yaaa semakin baik. Semakin berat pengorbanan kita dalam bersedekah, maka semakin CEPAT dan semakin BESAR pula balasannya.

Jika pendapatan seseorang Rp 10 juta, maka sedekah Rp 1 juta terhitung relatif ringan. Tapi, jika pendapatannya Rp 2 juta, maka sedekah Rp 1 juta terhitung relatif berat. Iya ‘kan? Itu yang pertama. Yang kedua, berat bisa juga karena rasa sayang Anda terhadap uang dan barang yang Anda sedekahkan. Misalnya, kalung warisan, cincin pernikahan, jam kesayangan, dan lain-lain. Berat, memang. Namun inilah yang sangat dianjurkan. (QS 3: 92)

Kata Pak Ippho 'Right' Santosa:
Dengan kata lain, lebay itu boleh. Asalkan ‘lebay’ dalam bersedekah.
Foya-foya juga boleh. Asalkan ‘berfoya-foya’ di jalan Allah, hehehe!

Akhirnya, mari kita tingkatkan Index of Sacrifice kita dalam bersedekah! Dengan kata lain, mari kita ‘berfoya-foya’ di jalan-Nya! Agar semakin cepat dan semakin besar pula balasan dari-Nya.

17 Bisikan Setan Yang Menyesatkan


Tugas setan adalah membuat kita ragu. Jadi, bila ada "bisikan" yg membuat Anda ragu melakukan kebaikan itu "bisikan" setan.

Tugas setan juga menakut-nakuti manusia, jadi kalau ada kata atau sesuatu yg membuat kita takut meraih mimpi itu dari setan.

Tugas setan juga membuat kita malas, jadi kalau kita sering malas melakukan kebaikan berarti sudah terpengaruh setan.

Tugas setan juga membuat manusia pesimis akan kebaikan yang bisa dilakukannya.

Berikut bisikan-bisikan yang menyesatkan yang seringkali dialami manusia:
1. "Tampangmu gak mungkin jadi orang berhasil, santai sajalah" 
2. "Kamu gak punya tampang pengusaha, sudah gak usah macam-macam" 
3. "Ngaca kamu, buat impian kok gak realistis, nanti kamu gila kalau gak tercapai"
4. "Cari uang itu susah kok malah kamu berikan ke orang lain" 
5. "Dulu tanpa banyak kreasi kita saja berhasil, ngapain sekarang kita repot-repot mikirin hal yang baru"
6. "Kamu belum pengalaman, gak usah coba-coba, nanti nyesel" 
7. "Keluarga kita gak ada yang jadi pengusaha, sudahlah jadi karyawan saja"
8. "Mumpung masih kerja, manfaatkan saja fasilitas kantor untuk kepentingan bisnismu"
9. "Sudahlah gak usah baca buku pengembangan diri, paling isinya cuma gitu-gitu ala"
10. "Kamu itu yg logis dong, belum punya tabungan kok malah sedekah" 
11. "Zaman sekarang, cari yang haram saja susah apalagi yg halal" 
12. "Bagaimana mau bisnis, modal saja gak punya"
13. "Kamu mau coba cara yg baru? Bagaimana kalau nanti gagal? 
14. "Kamu itu semangat amat sih kerjanya, memang ini perusahaan nenek moyang kamu"
15. "Sudahlah tak perlu merencanakan hidup kamu, semua sudah ada yang ngatur"
16. "Saya sudah terlalu kotor dan rusak jadi tidak pantas bergaul dengan orang-orang baik
17. "Gunakanlah barang-barang yg branded supaya gengsi kamu naik" 

Jauhi Bisikan Menyesatkan agar hidup Anda tak tersesat!
  • STOP Menunda Kebaikan.
  • Bermimpilah dan Gapailah.
  • Jangan menjadi Penakut, karena sungguh Ketakutan kita hanya kepada Allah, selainnya hanya ketakutan palsu.
  • Optimislah. 
  • Mari Bekerja dan Berkarya
 Menundalah untuk menunda dan Malaslah untuk malas.

NB: Follow @JamilAzzaini 

Potret Keluarga Masa Kini



Jam dinding bundar berwarna merah itu sudah menunjukkan pukul 8 malam lewat beberapa menit. Langit mulai berubah menjadi gelap seiring dengan tergelincirnya matahari di langit timur. Terdengar suara mobil memasuki area parkir rumah bernuansa alam itu, dan beberapa detik kemudian terdengar suara pintunya terbuka dan tertutup.
Nampaknya si Ayah baru saja pulang dari aktifitas hariannya di kantor. Dengan tas laptop di tangan kiri dan kunci mobil di tangan kanannya, si Ayah disambut dengan sangat biasa oleh si Ibu – yang sedang menyiapkan makan malam buat si Ayah. Nampaknya si Ibu bersama si Anak sudah makan malam terlebih dahulu, terlihat dari wajah mereka yang tidak terlihat lapar sama sekali.
Si Anak ada di mana? Si Anak sedang ada di dalam kamarnya, bermain bersama dirinya sendiri..
Oh iya, ada satu detil yang terlupa diceritakan di atas.. Berikut detilnya..
  • Di mobil tadi, sebelum mematikan mesin mobilnya, Si Ayah menulis status di facebook dan Twitternya: “Gila, jalanan macet banget! Mau jadi apa ini kota Jakarta!”
  • Di dapur tadi, sebelum menyapa Si Ayah, Si Ibu sibuk memasak makan malam dengan sebuah gadget di tangan kirinya sambil menulis di Twitternya: “Malam ini ayam goreng sama lalapan buat Si Ayah, jam segini baru sampe dia”
  • Di kamar tadi, si Anak sedang bermain NDS nya dan tentunya sebelum itu dia menulis di Twitternya: “PR baru selesai, saatnya refreshing balapan Mario Kart di NDS akuh”
Bisa ditebak bagaimana kelanjutan aktifitas di rumah yang “hangat” tersebut pada malam yang biasa itu?
Ya.. Masing-masing sibuk dengan “dunia dalam genggaman”nya sendiri. Dengan teman-temannya sendiri. Dengan “kehidupan”nya sendiri.
Tiada keakraban dalam makan malam bersama. Tiada “hari ini di sekolah ada yang seru Nak?” Atau “Bu, tadi Ayah di kantor dapet hadiah lomba karaoke lho…” Atau “Yah, tadi Ibu beli pot bunga baru biar taman kita makin berwarna”
Potret keluarga masa kini?

Ayo semua kita sadari dan ubah. Tidak perlu saling menunjuk, menyalahkan siapa-siapa. Yang perlu kita lakukan, sadari bahwa keluarga sangat memerlukan kehangatan yang nyata. Komunikasi renyah. Pelukan hangat. Senyuman manis. Saling bertukar cerita.
Letakkan “dunia dalam genggaman” kita itu sejenak Sobat. Dan genggam dunia yang paling berharga dalam rumah kita, keluarga kita sendiri.
Ingat.. Dalam kerja, utamakan kualitas. Dalam keluarga, utamakan kuantitas. Karena dalam kuantitas bersama keluarga, akan terbentuk kualitas yang seutuhnya.

Selamat bercengkrama bersama orang-orang yang paling berarti untukmu Sobat ˆ⌣ˆ

SCIEmics UPI



SCIEmics? Apakah itu? SCIEmics adalah Study Community of Islamic Economics; sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia yang mengkaji tentang ekonomi islam. SCIEmics resmi menjadi UKM tepat pada tanggal 01 Juli 2010, jadi usianya masih terbilang sangat muda. (awalnya SCIEmics merupakan salah satu divisi di organisasi kerohisan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis; Assalam).

Saya pertama kali tau SCIEmics sekitar Agustus 2010 di halaman FPEB (ketika PMB), pada saat itu saya kurang berminat mengikuti UKM ini. Tetapi, karena penasaran akhirnya saya ikut-ikutan daftar acara "Academic Training" yang akan diselenggarakan SCIEmics beberapa minggu setelah pengenalan di PMB itu.
Namun, ketika acara AT berlangsung..saya tidak hadir, karena saya sama sekali tidak tau mengenai infonya (soalnya ganti nomor jadi ga dapet jarkom hehe). Sekitar bulan Desember 2010 saya baru tau ternyata teman saya, Indra Mulya Nuryadi aktif di SCIEmics. Saya sempat bertanya-tanya tentang kegiatan di SCIEmics, sudah mulai tertarik, tetapi saat itu saya masih ragu untuk ikut UKM ini.

Suatu hari, saya melihat Indra sedang mengutak-atik laptop di Al-Furqon.
"Lagi ngapain, Dra?" "Ini, lagi ngurus proposal buat MPU SCIEmics. Aku jadi ketuplaknya" "MPU itu apa?" "Itu...kayak acara mumasnya di himpunan. Mau ikut kepanitiaan ngga? Masih butuh banyak panitia nih" "(sambil mikir) hmm..ngga, kan bukan anggota SCIEmics" "Udah, ikut aja. Bukan anggota juga gpp. Jadi div konsumsi.. Gampang" "duh..yaudah, insyaAllah."

Rapat pertama MPU SCIEmics, saya masih ragu "datang jangan datang jangan datang jangan, malu gak kenal siapa-siapa" Saya yang saat itu baru pulang dari kosan temen, awalnya niat mau mudik.... tapi entah kenapa tiba-tiba Allah memantapkan hati saya dan menggiring langkah saya ke Al-Furqon, akhirnya ikutlah rapat perdana (telat sekitar 30menit). Pas kumpul, sempet kaget. Eh ternyata banyak teman-teman sekelas saya yang ikut kepanitiaan juga :D ada Rizki Novianti, Astri Pratiwi, Hilmi Mu'tashim, Yuniyarti, Arthy Firdayanti, Ai Teti Taryati, Halimuddin. Alhamdulillah sedikit lega :)

Kakak tingkat SCIEmics yang pertama saya kenal adalah teh Risa Imroatus Sholihah. Saat itu beliau yang mengawali perkenalan, saya sempat malu, ternyata kakak-kakak di SCIEmics baik-baik (tidak seperti apa yang saya bayangkan sebelumnya).

Alhamdulillah MPU SCIEmics (19 Januari 2011) pun berjalan dengan lancar, dan ditetapkanlah kang Aris Rizal Gozali sebagai Chairman of SCIEmics periode 2011-2012.

Keluarga Besar SCIEmics UPI
 
Saat acara MPU selesai,  ada acara makan-makan bersama. Disinilah saya merasa betapa kuatnya ukhuwah yang terjalin di SCIEmics. "Ooh ternyata SCIEmics ini begini ya, seru ya, nyaman ya, kayak keluarga ya" Terus terang saya baru menemukan organisasi dengan suasana seperti ini hanya di SCIEmics. Saya yang awalnya ragu ikut UKM ini, tiba-tiba semakin yakin ingin ikut dan berkontribusi membumikan ekonomi islam. Semenjak ikut SCIEmics lah saya lebih menyadari ternyata "ISLAM ITU INDAH" ya. Alhamdulillah..

Seiring dengan bergulirnya waktu, saya pun mulai mengenal teh Shalihatun Naimah, teh Dewi Hardianti Pratiwi, teh Qanita, teh Luki, kang Haris Rachman, kang Arief Juliyaman, dan lain-lain. Terus ditambah sahabat-sahabat SCIEmics 2010 juga. Saya banyak belajar dari mereka, saya semakin bersemangat ingin menggali lagi ilmu tentang islam dan ekonomi islam. Wahhh...subhanallah. Sungguh tiada hal yang terjadi secara kebetulan di dunia ini, saya yakin Allah telah mendesainnya. Keep FIGHT & Keep SMILE, para EKONOM RABBANI :) BISA BISA HARUS BISA INSYAALLAH ALLAHUAKBAR!

Tiada henti kuucap syukur ya Rabb, terimakasih Engkau takdirkan aku untuk mengenal orang-orang hebat seperti mereka. Mereka sudah seperti keluargaku sendiri. Semoga ukhuwah diantara kami tetap terjaga. Mudahkanlah kami dalam berdakwah, jadikanlah kami manusia yang bermakna, pertemukanlah kami di Syurga-Mu kelak. Aamiin 

InsyaAllah..I'll do my best. FIGHT!!! Keep Learn.